Sunday, May 6, 2012

SEPUTAR BISNIS KUBURAN-PERISKOP SINDO 6 MEI 2012

Melenyapkan Kesan Angker
Monday, 07 May 2012
Padang rumput hijau yang tertata rapih terhampar luas. Beberapa batang pohon menambah asri di lokasi hijau tersebut. Begitulah pemandangan yang terlihat di taman pemakaman San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang, Jawa Barat.

Dalam pantauan Seputar Indonesia (SINDO), Kamis (3/5), di areal permakaman seluas 500 hektare (ha) itu tak terlihat ilalang yang semrawutan. Apalagi pohon kamboja yang selalu ada di setiap makam pada umumnya. Deretan batu nisan pun dibuat rata dengan tanah. Kesan yang muncul, taman permakaman ini layaknya tempat rekreasi.Tak ada kesan bahwa lahan ini sebagai tempat bersemayamnya orang meninggal.

Pemakaman San Diego Hills lebih nampak seperti lapangan golf yang dihiasi perbukitan indah bernuansa serba-hijau. Public Relation Manager PT Lippo Karawaci Jeanny Wullur menjelaskan, lahan perkuburan ini didirikan oleh Mochtar Riady.Tokoh bisnis ternama itu sengaja membuat areal permakaman asri ini dengan tujuan menghilangkan citra seram dan menakutkan seperti yang selama ini tergambar pada permakaman pada umumnya.

“Sebuah tempat yang pantas untuk mengantar dan mengenang kepergian mereka menuju alam keabadian, sekaligus nyaman dikunjungi seluruh keluarga yang ditinggalkan,” ujar Jeanny. San Diego Hills dilengkapi fasilitas keluarga seperti kolam renang, restoran La Collina,minimarket, marketing gallery, jogging track, tempat bermain, toko cenderamata, dan perkemahan.

Selain itu,terdapat fasilitas lain untuk menyelenggarakan acara-acara umum seperti pernikahan dan dua ruang pertemuan, Heavenly Dome dan Assembly Hall. Meski begitu,permakaman mewah ini tidak melulu berorientasi bisnis.San Diego Hills juga menyediakan lahan bagi para mereka yang dianggap pahlawan bangsa. “Kami juga mempunyai area yang dinamakan Heroes Plaza. Lahan ini tidak dijual kepada umum tapi gratis bagi mereka yang memiliki jasa sebagai pahlawan.

Kriterianya bagi mereka yang telah mengharumkan nama bangsa,” ujar salah seorang saleslapangan,Anggy,kepada SINDO saat prosesi permakaman mantan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih,Kamis (3/5). San Diego Hills, yang disebut Kota Tuhan (City of God),juga menawarkan konsep persiapan pemakaman (preneed). Setiap orang yang ingin memesan kavling bisa memilih sendiri lokasi, keramik yang dijadikan batu nisan, dan model prosesi pemakaman.

Istilahnya,ada semacam event organizer tersendiri,yang mengurusi segala keperluan si mayat,namun tetap sesuai dengan permintaan keluarga yang ditinggalkan. Menurut keterangan salah satu staf bagian pelayanan fasilitas San Diego Hills yang tidak ingin disebutkan namanya, bisnis permakaman ini tidak hanya berhenti pada soal melayani lahan untuk peristirahatan terakhir saja.Tetapi juga ada tim yang menjadi penghubung dengan keluarga yang ditinggalkan untuk melayani segala kebutuhan yang mereka perlukan.

“Tim yang bernama Family Service Conselor ini bertugas menghubungi pihak keluarga jenazah mengenai jam berapa akan dimakamkan, upacaranya bagaimana, dan transportasinya ke tempat pemakaman bagaimana,” katanya saat dihubungi SINDO. Pelayanan tersebut sudah tidak lagi ditarik tarif karena satu paket dengan pemesanan lahan, baik yang pesan dengan pola pre-need maupun yang pesan sesudahnya.

Termasuk, ketika prosesi upacara pemakaman, seperti penyediaan master of ceremony (MC) dan panitia yang mengawasi jalannya prosesi pemakaman. Namun,penggunaan function room,yang biasa digunakan untuk mensalati jenazah muslim, dikenakan biaya tambahan sekitar Rp1,2 juta per dua jam. “Jadi, intinya EO ini dalam manajemen, kami sebut Family Service Conselor. Semua pelayanan ini berusaha untuk semakin memudahkan pihak keluarga yang ditinggalkan. Ini sudah tidak bayar lagi,”ujarnya. nafi’ Muthohirin


Potret Makam nan Asri
Monday, 07 May 2012
Mendengar kata makam, boleh jadi sebagian besar orang akan mengidentikkan dengan suasana menyeramkan. Permakaman sebagai tempat peristirahatan terakhir sering disandarkan pada kata angker. Tetapi, tidak demikian dengan San Diego Hills, sebuah kompleks permakaman yang dirancang jauh dari istilah angker.

Kompleks permakaman seluas 500 hektare di wilayah Karawang, Jawa Barat, ini merupakan proyek properti prestisius PT Lippo Karawaci Tbk. San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes sejak awal didesain lewat studi mendalam dengan mengadopsi taman permakaman terkemuka dunia,Forest Lawn Memorial Parks dan Mortuaries di California,Amerika Serikat (AS).

Karena itu, jangan pernah membayangkan sebuah suasana angker di kawasan ini.Seperti disebutkan dalam situs resminya, San Diego Hills merupakan kawasan permakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas seperti taman permakaman eksklusif, danau seluas 8 ha,kapel,musala,restoran Italia, kolam renang, toko bunga (florist) dan toko cendera mata (gift shop), padang rumput asri bagi aktivitas alam bebas (outdoor activity), hingga gedung serbaguna berkapasitas 250 orang.

Kawasan ini juga kerap digunakan mereka yang melangsungkan pernikahan. Di permakaman ini juga terdapat fasilitas layaknya taman rekreasi seperti jogging track yang bisa dinikmati bersama keluarga di tengah hamparan pemandangan indah yang panjangnya 3,5 km mengelilingi Danau Lake Angeles dengan suasana alam menyegarkan. Di area permakaman ini siapa pun bisa mengayuh sepeda karena ada bicycle track.

Bahkan, ada kolam renang di teras La Collina Restaurant yang buka setiap hari. Keakraban keluarga pun semakin terasa dengan adanya camping ground & outing.Lingkungan asri dan jaminan keamanan membuat keluarga nyaman menikmati petualangan yang menggembirakan. Untuk mengenang anggota keluarga yang sudah meninggal, keluarga juga bisa mengadakan pesta pernikahan di tempat ini.

Kompleks permakaman seluas 500 hektare ini seakan memberikan pesan bahwa orang yang dikubur akan dengan mudah dikunjungi semua kerabat dengan penuh gembira. “Sebuah tempat yang pantas untuk mengantar dan mengenang kepergian mereka menuju alam keabadian, sekaligus nyaman di kunjungi seluruh keluarga yang ditinggalkan,” begitu tulis pengelola di halaman situs resminya.

Di San Diego Hills ada berbagai pilihan lokasi.Pilihan ini biasanya sesuai dengan corak kepercayaan masyarakat. Misalnya,makam di permakaman Islam akan mengarah ke kiblat yang telah ditentukan. Begitu juga dengan lokasi lain yang menampilkan ciri khas kepercayaan penganutnya. Selayaknya fasilitas yang diberikan, tidak heran jika sepetak makam di tempat ini harganya jauh lebih mahal dari makam lain di Indonesia.

Tipe Single Burial Muslim, yaitu Mansion Isya harganya mencapai Rp30 jutaan (net price), Mansion Al Maajid Rp25,9 jutaan, dan Mansion Wisdom Rp22,2 jutaan. Jika membeli sembilan unit Mansion Al Maajid, harganya mencapai Rp148 jutaan. Sementara, tipe Single Burial Universal, yaitu Mansion Sovereignty harganya Rp32,3 jutaan, Mansion Peacefulness Rp23,2 jutaan,dan Mansion Light Rp22,8 jutaan.

Adapun,tipe Semi Private (dua makam) harganya bisa mencapai Rp100 juta dan tipe Private Estate sekitar Rp500 juta. Makam yang termahal disebut-sebut mencapai miliaran rupiah. Wajar jika yang layak menjadi penghuni hanyalah mereka yang berkantong tebal. Kendati begitu, keluarga yang memakamkan anggotanya di perkuburan ini tidak perlu lagi membayar pajak tahunan seperti yang diterapkan permakaman umum yang dikelola pemerintah.

Sebab,pengelola telah menyatakan bahwa keluarga yang ditinggalkan tidak perlu membayar biaya tambahan selain ongkos yang telah dibayar pertama kali. Biaya perawatan termasuk dalam harga tersebut.Malah,untuk setiap satu unit yang dibeli,pembeli mendapatkan satu sertifikat.

Hal ini tentunya membuat calon penghuni tidak khawatir tentang masa depan “istana abadi” mereka.Keluarga tidak perlu khawatir jika tidak sempat membersihkan makam, atau khawatir makam digusur. Karena harga yang telah mereka bayarkan telah menjamin tempat peristirahatan terakhir keluarga mereka aman. islahuddin



Peristirahatan Terakhir Para Superkaya
Monday, 07 May 2012
Permakaman yang bernuansa indah dan asri di beberapa negara di dunia sengaja dibangun berdasarkan sisi bisnis.Makam didesain dengan gaya arsitektur bernilai seni tinggi dan memiliki fasilitas lengkap untuk menarik minat para superkaya memakamkan anggota keluarga mereka.

Amerika Serikat (AS) adalah negara yang memiliki paling banyak kompleks permakaman mewah.Salah satunya, Santa Barbara Cemetery, kompleks permakaman terindah yang ada di California. Selain menawarkan atmosfer permakaman yang tenang dan damai, Santa Barbara Cemetery menawarkan pemandangan indah dan eksotis. Lokasinya yang berada di atas bukit menghadap langsung ke Samudera Pasifik, dengan pemandangan hempasan ombak, menimbulkan efek kedamaian.

Seperti dilansir Forbes dalam artikelnya yang bertajuk “America’s Most Expensive Cemeteries”, harga taman permakaman yang ditawarkan sesuai dengan segala pemandangan indah dan fasilitas lengkap yang mereka tawarkan. Harga kavling pemakaman paling murah di tempat ini dibanderol dengan harga USD3.300 (sekitar Rp30 juta). Tipe Mauseloum,misalnya,harga yang ditawarkan USD7.200 (Rp 65,5 juta).

Sementara,Mauseloum yang letaknya dekat lautan dibanderol USD21.000 (Rp191,2 juta).Adapun makam yang terletak di atas bukit dibanderol USD83.000 (Rp755,9 juta). Selain Santa Barbara Cemetary, tempat makam mewah lain yang ada Negeri Paman Sam yang juga cukup terkenal ialah Green Wood Cemetery.

Kompleks pemakaman mewah ini dibangun pada 1838 di daerah Brooklyn, King Country,New York. Dengan kontur tanah yang dramatis seluas 1,9 kilometer persegi, makam ini berada di atas bukit dengan ketinggian 60 meter di atas permukaan laut. Menurut thirteen.org,permakaman ini adalah kuburan paling terkenal dan prestisius di New York. Bahkan, The New York Times pernah menulis bahwa warga New York terobsesi untuk bisa tinggal di kawasan bergengsi Fifth Avenue dan dimakamkan di Green- Wood Cemetery.

Untuk bisa membeli rumah masa depan di tempat ini, biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Sebab, membeli kavling makam dengan model nisan biasa saja harganya sudah sebesar USD1.515 (Rp13,7 juta). Bila ingin dimakamkan di komplek Mausoleum, harga yang ditawarkan berkisar antara USD17.850 (Rp162,5 juta) hingga USD27.800 (Rp253,1 juta). Jika ingin lebih pretisius lagi, Green Wood juga menawarkan dua jenis bangunan makam khusus yang dikenal dengan nama Situs Sarkofagus dan Situs Mousolem dengan harga berkisar antara USD150.000 (Rp 1,36 miliar) hingga USD300.000 (Rp2,73 miliar).

Tak cuma lokasinya yang eksotis, Green-Wood Cemetery juga berarsitektur elegan.Hal ini dapat terlihat jelas dari gerbang utamanya yang didesain dengan gaya Mediteranian yang terlihat kokoh dan mewah.Selain itu,beberapa lokasi peristirahatannya juga yang didesain seperti vila ala Italia dan Swiss. Arsitektur dan desain yang beragam dan indah inilah yang membuat Departemen Dalam Negeri AS menobatkan kompleks permakaman ini sebagai National Historic Landmark pada tahun 2006.

Bahkan, karena keindahannya yang sangat eksotik,sejak awal dibangun,permakaman ini sudah dijadikan tujuan wisata para turis lokal maupun mancanegara. Menurut situs resminya, ada banyak paket wisata yang dapat dipilih para pelancong, salah satunya adalah wisata kereta yang ditawarkan dengan harga sebesar USD15 per tiket/orang. Untuk wisata jenis ini, selain akan dibawa mengelilingi Green Wol. Para turis juga akan mendapatkan penjelasan lengkap tentang tempat pemakaman itu. cheerli


Jenazah Juga Butuh Hotel
Monday, 07 May 2012
Bisnis pemakaman tidak hanya berupa penyediaan lahan kuburan. Masih ada beberapa hal yang menjanjikan dari bisnis ini. Mulai dari pemeliharaan hingga menyediakan hotel khusus jenazah.

Bisnis hotel jenazah telah dilakukan pengusaha asal Jepang, Hisayoshi Teramura, 71. Hotel yang diberi nama Lastel Hotel atau Hisayoshi Teramura Inn ini terletak di Yokohama. Dari jauh tidak terlihat ada perbedaan dengan hotel lain. Karena itu,tidak sedikit turis mancanegara yang mengira hotel ini sebagai sebuah tempat penginapan. “Kami mengatakan kepada mereka kita hanya memiliki ruangan yang dingin,” kata Teramura, menyindir pengunjung yang sering salah datang ke hotelnya.

Jika dilihat ke dalam,semakin jelas jika hotel ini diperuntukkan bagi “konsumen” yang sudah tidak bernyawa lagi. Sebagaimana diberitakan Reuters,hotel kecil ini menyediakan sejumlah layanan,seperti layanan kamar.Namun, ada juga layanan khas pada jenazah yaitu penyediaan peti mati cantik, rangkaian bunga indah, hingga perlakuan layaknya raja dan ratu.Semua jenazah diberikan baju yang bagus dan dandanan yang menarik.

Dan,tentu temperatur udara yang dingin agar jenazah awet. Tarif yang ditawarkan hotel ini sebesar 12.000 yen atau sekitar Rp1,3 juta per malam.Keluarga yang menggunakan jasa hotel jenazah ini biasanya mereka yang merencanakan untuk kremasi jenazah. Selama masa penginapan, keluarga dan teman bisa mengunjungi dan memberikan penghormatan kepada jenazah.

Warga Jepang rata-rata membayar 1,2 juta yen (sekitar Rp13,881 juta) untuk bunga,guci, peti, dan biaya pemakaman. Dalam setahun setidaknya potensi pasar untuk urusan kematian ini mencapai USD21 miliar (Rp191,2 triliun).Angka ini dua kali lipat dari apa yang dihabiskan masyarakat AS untuk pemakaman setiap tahun. Bagi Teramura, bisnis pemakaman bukanlah hal yang asing.Dia telah memulai bisnis ini lebih dari empat dekade.Namun,bisnis hotel jenazah baru dimulainya pada 2010.

Menurut Teramura,waktu antre buat kremasi di Yokohama rata-rata empat hari. Bagi keluarga yang tidak mempunyai rumah luas,akan sangat kesulitan untuk menjaga jenazah. Besarnya jumlah kematian dan semakin sempitnya tempat tentunya memberikan peluang besar bagi mereka yang akan masuk dalam bisnis ini.Apalagi, masuk ke bisnis perawatan jenazah tidak memerlukan lisensi dan kualifikasi khusus.

Sehingga, semua bisa dengan mudah masuk dalam bisnis ini. Cukup dengan persediaan kebutuhan pemakaman, direktur, kantor, dan telepon.Perlengkapan lain, seperti bunga, peti mati, mobil jenazah, hingga biarawan, semuanya bisa disewa. Sebagaimana yang ditulis Reuters dalam laporannya, di AS pengusaha yang hendak masuk dalam bisnis ini rata-rata hanya membutuhkan tiga tahun untuk belajar.

Waktu tersebut sudah termasuk magang sebelum regulator mempertimbangkan membagikan lisensi. Dalam sebuah jajak pendapat, dari 2.796 perusahaan terkait industri pemakaman,Departemen Perdagangan Ekonomi dan Industri Jepang menemukan fakta bahwa sepertiganya telah menjalankan bisnis selama satu dekade. Hal ini membuktikan setiap tahun pemain dalam bisnis ini semakin banyak.

“Orang cenderung untuk menyerahkan semua urusan kepada direktur pemakaman dan beberapa orang mengambil keuntungan dari itu.Jadi, harga sebuah peti mati mungkin hanya 100.000 yen namun akhirnya Anda harus membayar 1 juta yen untuk semua urusan,”kata Teramura. Prospek bisnis ini semakin menggiurkan mengingat tidak ada pengawasan resmi,termasuk pada transaksi keuangan tunai.

Menurut sejumlah pelaku industri, hal ini menjadi magnet bagi semua orang untuk terlibat. Melihat bisnis yang menggiurkan, banyak juga pengusaha yang melebarkan sayap pada bisnis kematian ini. Seperti penyelenggara wedding organizer yang kemudian melirik bisnis kematian. Seorang penyedia wedding organizer, Takayuki Nakagawa, pada 2002 mendirikan Urban Funes yang menawarkan pemakaman yang temanya disesuaikan dengan kapel pernikahan.

Nakagawa terbilang sukses dalam bisnis ini.Terbukti, dalam lima tahun dia melayani 3.000 pemakaman. Nakagawa tidak mempunyai resep khusus,bahkan banyak pekerjaan yang harus dilakukan melalui outsourcing ke pihak lain. islahuddin/reuters


Agar Kelak Tak Repot
Monday, 07 May 2012
Kepopuleran San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes sebagai tempat permakaman asri dan eksklusif berhasil menarik perhatian sejumlah selebritas.

Salah seorang selebritas yang mengaku telah menyiapkan tempat peristirahatan terakhir di sana ialah Anya Dwinov.Alasan utama yang mendasari perempuan cantik kelahiran Jakarta, 10 November 1982, ini memesan tempat pemakaman dari sekarang karena dia tidak ingin merepotkan keluarga atau orang lain ketika dirinya meninggal nanti. “Mencari lahan makam itu memakan tenaga,waktu, dan biaya yang tidak murah.

Belum lagi setiap tahun harus terus memperpanjang sewa lahan. Kebayang kanseberapa besar kerepotan yang kita bebankan pada anak-cucu bila tidak memikirkan hal itu dari sekarang,” ujarnya kepada harian Seputar Indonesia (SINDO). Anya mengatakan, sebagai seorang muslimah,jeda waktu yang dimiliki dari saat meninggal hingga dimakamkan tidaklah sefleksibel kaum nonmuslim. Sehingga, dia sering mendengar dan melihat kerepotan yang dirasakan orang-orang saat anggota keluarganya meninggal.

“Maka dari itu, dengan pemikiran sederhana untuk tidak mau membebani atau menyusahkan anggota keluarga yang aku tinggalkan,akhirnya aku memutuskan untuk menyiapkan makam dari sekarang,”paparnya. Selanjutnya,selebritas yang juga pemilik bisnis jasa perjalanan wisata (tour and travel) Graha Wisata ini menurutkan, awalnya sang bunda merasa keberatan dengan pemikiran tersebut.

Namun, setelah mendengar alasan Anya dan melihat areal makam tersebut, akhirnya sang ibu pun menyetujui hal itu. Anya mengungkapkan, selain menyiapkan makam untuk dirinya sendiri, dia juga menyiapkan makam untuk anggota keluarga terdekat.Anya mengaku telah membeli 10 kavling untuk anggota keluarganya yang lain. “Saat ini satu kavling yang aku beli sudah ditempati ibu angkatku yang telah meninggal beberapa waktu lalu,” tuturnya.

Kesepuluh kavling yang telah dia beli semuanya berada di satu blok permakaman yang sama, yaitu Charity Mansion. Di mana, selain memang dikhususkan untuk kaum muslim, blok ini sengaja dipilih Anya karena lokasinya berdekatan dengan musala. “Sehingga, suasana berdoanya juga jadi lebih khidmat,”ujarnya.

Seperti yang dilansir dari situs resmi San Diego, Charity Mansion yang dibangun khusus untuk kaum muslim, konsepnya didasari pada salah satu dari limarukunIslam,zakat. Ditengahtaman indah yang dilengkapi musala, Charity Mansion dibangun untuk mengingatkan orang agar selalu berbagi kepada yang tidak mampu serta mengindahkan mereka yang kurang berada.

Selain murni karena kepraktisan dan kenyamanan yang ingin diberikan pada anggota keluarga saat dirinya telah tiada. Alasan lain yang mendasari Anya membeli lahan permakaman di lokasi tersebut adalah San Diego Hills jauh dari kesan suram,kusam,dan angker layaknya permakaman umum yang ada di Indonesia.

“Bahkan,dengan sertifikat hak milik atas tanah makam tersebut, aku juga tidak perlu khawatir bahwa makamku akan digusur, ditumpuk, atau hilang saat tidak ada lagi sanak keluarga yang mengunjungi,”tandasnya. Apalagi,adasistemmanajemenyang baik dari tempat tersebut. Salah satunya, bila keluarga dan teman tidak punya waktu untuk mengunjungi makam, mereka bisa langsung telepon ke manajemen untuk menaruhkan karangan bunga di setiap momen yang berhubungan dengan sanak keluarganya yang telah tiada,misalnya saat ulang tahun.

“Jadi, sanak keluarga yang jauh tidak perlu repot-repot untuk sekadar menaruh karangan bunga. Mereka tinggal telepon, bunga diantar ke makam, lalu tinggal bayar ke rekening pengelola.Mereka bisa berdoa di mana saja dan kapan saja,”tambahnya. Anya mengaku membeli makam tersebut pada 2009 silam dengan harga belasan juta untuk setiap kavlingnya.Anya enggan menyebutkan jumlah nominal pasti yang telah dia keluarkan untuk membeli 10 kavling di San Diego Hills.

Selebritas yang dikenal sebagai pembawa acara ini mengaku, sahabat karibnya yaitu Olga Lydia yang mengenalkan pertama kali San Diego Hills kepada dirinya. “Olga yang memperkenalkan ke saya, dia sudah duluan beli, baru saya,”akunya. Menurut Anya, mempersiapkan tempat pemakaman atau rumah abadi sedini mungkin bukanlah hal aneh yang dilakukan seseorang. Malah ini adalah cara tepat yang dapat dilakukan setiap orang yang terlahir di dunia.

Dengan adanya persiapan seperti ini, setidaknya seseorang tidak lagi meninggalkan tugas berat untuk anggota keluarga lain. Sama halnya dengan alasan yang dikemukakanAnya kepada SINDO,artis cantik Olga Lydia juga mengatakan bahwa alasan utama yang membuat dirinya mempersiapkan makam sejak dini adalah karena tidak ingin merepotkan sanak keluarga ketika meninggal dunia nanti.

“Setiap orang pasti meninggal. Karenaitusifatnya mendadak,daripada nantinya repot, sebaiknya pesan dari sekarang saja,”katanya. Olga telah lama memesan kavling di areal permakaman yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas tersebut.Kendati demikian, dia tidak ingin menyebutkan secara rinci bagaimana bentuk dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli tempat peristirahatan terakhirnya itu.

“Saya nggak hafal ya, pokoknya sudah ada,”ujarnya Menurut Olga, selain karena tempatnya rapi, hal lain yang menarik dia untuk membeli kavling di tempat tersebut adalah dia percaya pada reputasi yang baik dari kawasan permakaman yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas. cheerli








No comments: