Friday, January 30, 2015

Ayam Lebih Baik Daripada Koruptor Yang Gendut Rekeningnya

Insya Allah, jika tulisan pendek  ini sungguh dibaca dan dicerna, konflik KPK vs Polri gak perlu diteruskan.Indonesia akan aman dan bebas dari korupsi.

Silahkan mengatakan apapun, tapi jangan pernah mengatakan Indonesia seperti ayam goreng yang tidak pernah sekolah atau seperti rakyat yang gak jelas.Ayam memang gak mungkin  jadi polisi atau terobsesi jadi Kapolri,Ketua Parpol,  Wapres atau Presiden.Jadi Lurah atau modin di desa  saja gak mungkin. Namun sekotor-kotornya kotoran ayam masih lebih baik daripada kotoran koruptor, yang suka mempermainkan ayat-ayat hukum atau prosedur hukum dan jadi legalistik.Karena ayam tidak pernah korupsi, meski ayam tak mengerti bahasa hukum, apalagi tampil di ILC  TV One.Tapi  ayam tetap  lebih baik daripada koruptor.

Coba renungkan lagi koruptor,ayam saja rela mati untuk manusia.Tiap hari satu  juta ekor ayam potong, dikonsumsi warga Jakarta ,  setengah juta  ekor ayam  dimakan warga Surabaya serta jutaan lainnya dimakan di berbagai kawasan lain di Tanah Air. Ayam sungguh menghidupi Indonesia.Sedangkan koruptor terus menggerogoti negri ini.Setelah digerogoti, Indonesia akan jadi busuk.Ini cocok dengan asal kata korupsi yang diambil dari bahasa Latin corrumpere, yang maknanya membusukkan.

Para koruptor, hidupmu sungguh lebih rendah daripada kotoran ayam.Karena kotoran ayam bisa menyuburkan tanaman, sementara kelakuanmu membuat banyak anak negri ini, khususnya anak miskin terus menderita gizi buruk, tak bisa sekolah apalagi kuliah.Maka disarankan, jangan korupsi lagi.Uang yang sudah terlanjur dikorupsi, tolong dikembalikan ke negara. Atau bisa juga dibelikan ayam kampung, lalu bagilah ayam itu ke kampung-kampung di negri ini. Ini jauh lebih berguna daripada uangnya dimakan sendiri.

Tulisan ini bukanlah pesanan atau iklan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tapi ada baiknya KPK,lembaga-lembaga tinggi negara seperti DPR, MK, MA, Kejaksaan, Kepolisian dan departemen-departemen, memelihara ayam yang boleh digemukkan  daripada memelihara koruptor yang rekeningnya gendut dan egois sekali.

7 NICE STORIES

1. Satu kali, semua warga penduduk desa berdoa memohon hujan. Pada hari semua orang berkumpul untuk berdoa, hanya ada 1 anak laki-laki yang membawa payung. ... " Itulah IMAN " .. 


2. Teladan dari seorang bayi berusia 1 tahun. Ketika kamu melemparkannya ke udara, dia tertawa karena dia tahu kamu akan menangkapnya. ... "Itulah KEPERCAYAAN" ... 
3. Setiap malam kita tidur, kita tidak yakin bahwa kita masih hidup esok hari, tetapi kita masih mempunyai rencana untuk besok. ..."Itulah HARAPAN"... 
4. Saat di meja tinggal 2 potong kue. Kamu mengambil potongan yang lebih kecil, dan membiarkan ayah/ibu/suami/istri/anak kamu mengambil potongan yang lebih besar. 
..."Itulah CINTA"... 
5. Saat di rumah selimut A sedang dicuci. hanya ada 1 selimut B yang kering, dan kamu membiarkan ayah/ibu/suami/istri/anak kamu memakai selimut itu. 
..."Itulah PENGORBANAN "... 
6. Ketika ayah/ibu/suami/istri/anak tidak bisa tidur, dan kamu berada di sampingnya, berbincang pengalaman hari ini, cerita-cerita lucu, kisah-kisah inspiratif, tertawa bersama, mengucap syukur, dan berdoa. ..."Itulah KEBERSAMAAN "... 
7. Ketika stok telur tinggal 1 butir, dan kamu berdua ingin makan bersama. Lalu kamu membuat omelet dari 1 butir telur itu ditambah tepung ditambah sayur, dan bumbu-bumbu yang secukupnya. ..."Itulah KREATIVITAS"...  (fr.Maria.M.)


Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Apakah KESOMBONGAN itu?-Sumber www.ISIKABLA.com

Inspirasi ini kutujukan buat diriku, namun jika ada yang mau baca silahkan:
Apakah KESOMBONGAN itu? = Kebutuhan akan harga diri yang terlalu tinggi.
Orang sombong sukar diajar.
Jika Anda sangat mudah tersinggung: SOMBONG
Jika Anda sering menjadi defensif (membela diri) ketika seseorang mengoreksi Anda: SOMBONG 
Jika Anda setiap kali menghakimi dan mengkritik orang lain: SOMBONG.
Jika Anda sulit untuk menerima dan meminta bantuan: SOMBONG
Jika Anda sukar dapat mengakui kesalahan Anda: SOMBONG
Jika Anda tidak dapat menyerahkan: SOMBONG
Jika Anda berbicara banyak tentang diri Anda: SOMBONG
Jika Anda sukar mendengarkan orang lain: SOMBONG
Jika Anda tidak menghormati permintaan atau perasaan orang lain: SOMBONG
Jika Anda sulit mengatakan "maaf" atau meminta pengampunan: SOMBONG
Jika Anda sukar memaafkan orang lain: SOMBONG
Jika Anda berpikir Anda berhak untuk berbuat apa saja: SOMBONG
Jika Anda mengharapkan orang lain yang lebih dulu menghubungi Anda: SOMBONG
Jika Anda terlalu percaya diri dan tidak di dalam Tuhan: SOMBONG
Jika Anda tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan: SOMBONG
Jika Anda tidak terbuka terhadap pendapat orang lain: SOMBONG
Jika Anda berbicara "Saya pikir, saya, saya, saya": SOMBONG
Kesombongan datang dalam berbagai bangun dan bentuk. Kadang-kadang orang yang sangat rendah hati terlihat seperti sangat sombong. Kesombongan seperti ular. Menyelinap masuk dengan tidak diketahui dan diam-diam .
Persahabatan, pernikahan, bisnis, pelayanan dan bahkan negara dapat rusak dan hancur karena kesombongan. Langkah pertama untuk kerendahan hati menerima semua kebanggaan yang kita miliki dan menyalibkannya dengan melakukan kebalikan dari keinginan daging Anda.
Orang sombong ingin diakui, dihormati, dipuji dan diakui. Orang sombong berpikir ia lebih baik daripada orang lain dan masalah atau kesalahan selalu kesalahan orang lain. Orang sombong tidak bertanggung jawab dalam kegagalan atau kesalahan. Orang sombong tidak ingin orang lain menemukan kelemahan dan tidak akan mengaku. Bagian yang paling berbahaya adalah kesombongan adalah halangan untuk bertobat.