Menyambut 67 Tahun Kemerdekaan Indonesia ,
jadi ingat sebuah tulisanku di Kompasiana, 17 Juni 2011,judulnya Ayam Lebih
Baik daripada Koruptor.
SBY hari ini, Kamis 16 Agustus
2012 berpidato bangga, kekuatan ekonomi Indonesia berada di posisi 16 dunia. Tapi
apa artinya di peringkat ini, jika peringkat korupsi negri ini termasuk tiga,
empat atau lima besar di dunia? Mungkin seekor ayam, tidak akan mengerti.
Namun, silahkan mengatakan
apapun, tapi jangan pernah mengatakan Indonesia seperti ayam goreng yang tidak
pernah sekolah.Pasalnya tak ada sekolah yang terbuka untuk ayam goreng,
sehingga nasib si ayam hanya dimakan,ditelan lalu menjadi kotoran.Namun
sekotor-kotornya kotoran ayam masih lebih baik daripada kotoran koruptor.Karea ayam
tidak pernah korupsi.Jadi ayam lebih baik daripada koruptor.
Coba renungkan lagi koruptor,ayam saja rela
mati untuk manusia.Tiap hari setengah juta ekor ayam potong, dikonsumsi warga jakarta
sehingga mereka hidup.Demikian pula tiap hari ada 400 ribu ekor ayam potong
dimakan warga Surabaya . Jutaan
lainnya dimakan di berbagai kawasan lain di Tanah Air. Ayam sungguh menghidupi
Indonesia.Sedangkan koruptor terus menggerogoti negri ini.Setelah digerogoti, Indonesia
akan jadi busuk.Ini cocok dengan asal kata korupsi yang diambil dari bahasa
Latin corrumpere, yang maknanya membusukkan.
Para koruptor, hidupmu sungguh lebih rendah
daripada kotoran ayam.Karena kotoran ayam bisa menyuburkan tanaman, sementara
kelakuanmu membuat banyak anak negri ini, khususnya anak miskin terus menderita
gizi buruk, tak bisa sekolah apalagi kuliah.Maka disarankan, jangan korupsi
lagi.Uang yang sudah terlanjur dikorupsi, tolong dikembalikan ke negara. Atau
bisa juga dibelikan ayam kampung, lalu bagilah ayam itu ke kampung-kampung di
negri ini. Ini jauh lebih berguna daripada uangnya dimakan sendiri.
Tulisan ini bukanlah pesanan atau
iklan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tapi ada baiknya
KPK,lembaga-lembaga tinggi negara seperti DPR, MK, MA, Kejaksaan, Kepolisian
dan departemen-departemen, memelihara ayam daripada memelihara koruptor.
No comments:
Post a Comment