Pengamat Bisnis
dan Pemasaran Blog: www.yuswohady.com
SUMBER : SINDO, 10
Juni 2012
“Bola Mania”, sebutan saya untuk para penikmat dan penggila
sepak bola (“soccer consumer”),adalah pasar yang sangat menggiurkan tidak hanya
bagi tim dan klub sepak bola, tapi juga bagi merek Anda.
Merek apa pun, mulai dari yang terkait dengan sepak bola
(baju,sepatu, dan perlengkapan sepak bola); yang terkait secara tidak langsung
(snack, kacang, minuman dalam kemasan, kamera, dan TV); hingga yang sama sekali
tidak terkait (ponsel, mobil, laptop, bank, dan maskapai penerbangan). Ya,
karena sepak bola adalah magnet yang luar biasa powerful dalam menarik
perhatian jutaan konsumen. Semua orang kepincut pada olahraga satu ini.
Di Indonesia misalnya
hampir semua lapisan masyarakat suka bola. Ada yang hard core alias mereka yang
fanatik mencintai bola sampai ke ubun-ubun. Ada yang cintanya angot-angotan,
alias suka bola kalau pas ada World Cup atau Euro seperti sekarang. Karena itu,
sebagai pemasar, Anda harus menggarap pasar Bola Mania ini secara superserius,
bahkan kalau perlu fokus mengaitkan identitas merek (brand identitiy &
association) Anda dengan para Bola Mania. Berikut ini adalah alasan-alasan
strategis kenapa para Bola Mania adalah aset superberharga bagi merek dan
produk Anda.
Fanatisme
Banyak dari para Bola
Mania memiliki fanatisme luar biasa kepada klub atau pemain yang dicintainya.
Seringkali hubungan ini tak sebatas emosional (emotional connection), tetapi
bahkan spiritual (spiritual connection) sehingga mereka menjadi pembela
(evangelist) yang luar biasa.
Dalam pemasaran,
membentuk konsumen menjadi fanatik dan evangelist merupakan pekerjaan tertinggi
sekaligus tersulit dalam proses membangun merek (brand building). Karena itu,
ketika para Bola Mania ini sudah memiliki fanatisme dan evangelisme, tentu saja
ini menjadi advantage bagi para pemasar. Pemasar bisa “mengambil alih”
fanatisme dan evangelisme dengan mengidentikkan merek dengan pemain atau klub.
Melintas Status Sosial
Bola Mania juga
merupakan pasar yang luar biasa besar karena semua kalangan masyarakat masuk di
dalamnya. Ya, karena pria-wanita, tua-muda, kaya-miskin, presiden hingga rakyat
jelata, pegawai kantoran hingga petani, ahli agama hingga koruptor, semuanya menyukai
bola. Tak hanya itu, dengan konsumen yang melintas status sosial, sepak bola
identik dengan olahraga yang merakyat.
Bagi merek-merek yang
menarget pasar massal (mass market seperti fast moving consumer good atau FMCG,
misalnya) citra merek yang bersifat universal dan merakyat semacam ini
merupakan posisi ideal yang didambakan setiap pemasar. Dengan mengoneksikan
merek Anda dengan para Bola Mania, dengan sendirinya merek Anda akan memiliki
citra sebagai merek yang merakyat yang diterima semua kalangan.
Sustainable Seasonal
Kebanyakan event
olahraga bersifat musiman (seasonal). Maksudnya, demam para fansnya tergantung
pada event besar yang sedang digelar. Badminton marak ketika Thomas Cup sedang
digelar; basket demam ketika NBA sedang panas-panasnya; tenis menjadi hot
ketika turnamen Grand Slam sedang dibesut.
Sepak bola lain
cerita. Turnamen sepak bola terus bergulir sepanjang tahun sambung-menyambung
tanpa pernah kenal berhenti mulai dari World Cup, UEFA Euro, FA Cup, Liga Serie
A Italia, La Liga, Liga Champion AFC, Liga Indonesia, hingga Liga Primer
Indonesia. Itu artinya, “demam bola” praktis terjadi setiap saat dan
berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Karena terus berlangsung sepanjang
tahun, upaya pemasar menggarap pasar Bola Mania bisa dilakukan secara
berkelanjutan sepanjang tahun, bukan bersifat musiman (seasonal marketing).
Komunitas
Pasar Bola Mania juga
strategis karena secara alamiah mereka telah membentuk sebuah komunitas solid.
Kita tahu saat ini klub-klub top Eropa seperti MU, Chelsea, Real Madrid,
Juventus, atau AC Milan telah memiliki komunitas fanatik yang tersebar di
berbagai kota di Tanah Air. Mereka rutin melakukan berbagai aktivitas
(community activation) untuk menghidupkan dan mempererat jalinan kedekatan
antaranggota komunitas.
Apa untungnya ini
bagi merek? Ketika konsumen sudah solid terbentuk menjadi komunitas, upaya
pemasar untuk menjadikan mereka sebagai pembela merek (evangelist) akan menjadi
lebih mudah. Anda, para pemasar, harus aktif mendekati komunitas-komunitas Bola
Mania ini agar fanatisme dan evangelisme mereka tak sebatas kepada pemain atau
klub, tapi juga sedikit digeser ke merek Anda.
Future Market
Terakhir, jangan lupa
bahwa sebagian besar para Bola Mania ini adalah kalangan anak muda. Riset di
seluruh dunia menunjukkan bahwa secara rata-rata jumlah penggila bola ini
sebesar 64% berasal dari kalangan anak muda (usia di bawah 44 tahun). Dalam
pemasaran, kalau Anda menggarap pasar anak muda, dua keuntungan sekaligus akan
didapatkan. Pertama, Anda mendapatkan pasar saat ini.
Kedua, Anda
berinvestasi untuk mendapatkan pasar masa depan. Ya, karena ketika Anda
berhasil menggaet hati anak muda tersebut, sampai tua ia akan loyal pada merek
Anda. Dengan kata lain, ketika Anda menarget pasar Bola Mania, sesungguhnya
Anda berinvestasi untuk membangun pasar masa depan. Menarget pasar Bola Mania
berarti menjamin keberlangsungan (sustainability) pasar masa depan.
Melihat begitu
ranumnya pasar Bola Mania di atas, saya cuma bisa mengimbau, mari kita jadikan
Euro 2012 sekarang ini sebagai momentum kebangkitan kesadaran kita (kayak
Sumpah Pemuda aja, hehehe...) untuk menggarap pasar Bola Mania secara lebih
serius dan total.
Selamat begadang
menonton Euro. Ingat, jangan sampai telat kerja apalagi bolos dengan alasan
nonton Euro sampai subuh. Hidup Spanyol!!! ●
No comments:
Post a Comment